WAHANANEWS.CO, Sumedang - Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Sumedang menggelar Rapat Koordinasi Efektivitas Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, bertempat di Ruang Depan Gedung Negara Sumedang, Selasa (16/12/2025).
Rapat koordinasi tersebut dihadiri langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Sumedang, didampingi para Asisten Daerah (Asda), Kepala SKPD Kabupaten Sumedang, Badan Pusat Statistik (BPS), para Camat dan Lurah, APDESI Kabupaten Sumedang, FK BPD Kabupaten Sumedang, PPDI Kabupaten Sumedang, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumedang, serta kalangan akademisi.
Baca Juga:
Pemerintah Perkuat Narasi Diplomatik Indonesia di Forum Global Terkait Migran
Dalam laporannya, Sekretaris Bapperida Kabupaten Sumedang, Enang Lukmanul Hakim, menyampaikan bahwa persoalan kemiskinan saat ini semakin kompleks sehingga membutuhkan penanganan yang terpadu, kolaboratif, dan berkelanjutan.
“Pendekatan graduasi mendorong keluarga miskin untuk bertransformasi, tidak sekadar menerima bantuan, tetapi menjadi keluarga yang mandiri dan berdaya,” ujar Enang.
Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan menyatukan langkah seluruh pemangku kepentingan, memperkuat kolaborasi lintas sektor agar intervensi tidak bersifat parsial, serta membangun komitmen bersama bahwa keberhasilan graduasi merupakan keberhasilan kolektif.
Baca Juga:
Forkopimda Toba Gelar Rakor Guna Menjaga Kestabilan Keamanan
Sejumlah capaian penting berhasil dirumuskan dalam rapat koordinasi ini, di antaranya identifikasi kelompok sasaran prioritas beserta kebutuhan intervensinya, pembentukan peta kolaborasi lintas sektor guna memudahkan koordinasi dan monitoring, serta penguatan pendampingan melalui sinergi data dan peningkatan kapasitas pendamping sosial dan ekonomi.
Ke depan, skema graduasi pengentasan kemiskinan akan dituangkan dalam aplikasi TUNTAS yang terintegrasi dengan Command Center Kabupaten Sumedang.
Aplikasi ini diharapkan mampu mendukung upaya pengentasan kemiskinan secara multidimensi dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan merupakan gerakan bersama dan bagian dari ikhtiar ibadah.
“Setiap curahan tenaga, pikiran, dan materi yang kita berikan diharapkan bernilai amal serta mempererat ukhuwah dan persaudaraan,” tegasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2025, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sumedang mencapai angka 75,5, menempatkan Sumedang di peringkat ketiga kabupaten di Jawa Barat.
Sementara itu, angka kemiskinan menunjukkan tren penurunan dari sekitar 9 persen menjadi 8,8 persen, meskipun masih berada di peringkat sembilan se-Jawa Barat.
Tingkat pengangguran di Kabupaten Sumedang juga menunjukkan perbaikan signifikan, turun dari kisaran 6 persen dan menempatkan Sumedang sebagai tiga besar terbaik di Jawa Barat.
“Jika kita bicara kemiskinan, sejatinya kita bicara tentang martabat manusia. Maka ikhtiarnya tidak boleh setengah hati dan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri,” ujar Bupati.
Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumedang juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
Kolaborasi yang terbangun menegaskan bahwa menuntaskan kemiskinan bukan semata tugas pemerintah, melainkan gerakan bersama yang dilandasi kepedulian, gotong royong, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Diharapkan, hasil rapat koordinasi ini menjadi langkah nyata yang inspiratif, membuka peluang baru, serta menghadirkan perubahan bermakna bagi masyarakat yang membutuhkan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]