WAHANANEWS.CO, Sumedang - Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mendorong seluruh Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) di Kabupaten Sumedang untuk melakukan transformasi besar-besaran agar mampu menjadi lembaga keuangan mikro yang modern, tangguh, dan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Desa.
Pesan tersebut disampaikan Bupati Dony saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Gabungan BUMDesma dan LKD se-Kabupaten Sumedang di Aula Hotel Hanjuang Hegar, Cimalaka, Selasa (2/12/2025).
Baca Juga:
Bupati Sumedang Jadi Inspektur Upacara Peringatan HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025
Apresiasi untuk Peran BUMDesma di Desa
Dalam sambutannya, Bupati memberikan apresiasi tinggi kepada BUMDesma yang dinilai telah menjadi solusi nyata bagi berbagai persoalan ekonomi di tingkat desa.
Menurutnya, BUMDesma tidak hanya membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga berperan penting dalam menekan praktik pinjaman rentenir yang meresahkan warga.
Baca Juga:
21 Unit TK hingga SMA Meriahkan Sumedang Marching Band Championship 2024
“BUMDesma sudah menjadi garda terdepan untuk membantu masyarakat. Banyak usaha kecil berkembang, pendapatan meningkat, bahkan ada warga yang bisa berangkat umrah dari usaha yang dibesarkan melalui pembiayaan BUMDesma,” ujar Bupati.
Pengelolaan BUMDesma Bukan Sekadar Administrasi
Bupati Dony menekankan bahwa setiap keputusan dalam pengelolaan BUMDesma memiliki dampak besar terhadap masa depan keluarga masyarakat desa.
“Setiap tanda tangan Ibu Bapak bukan sekadar dokumen. Itu tanda tangan untuk masa depan keluarga pendidikan anak, biaya berobat, kesejahteraan mereka. Pahala kebaikannya mengalir terus,” ungkapnya.
Tiga Agenda Transformasi dan Pemanfaatan Teknologi
Agar tetap kompetitif di tengah serbuan layanan keuangan modern, termasuk bank emok dan pinjol ilegal, Bupati menekankan tiga agenda transformasi yang harus segera dilakukan (dapat disesuaikan oleh panitia/penyunting sesuai materi resmi).
Selain itu, Bupati juga meminta pengelola BUMDesma untuk aktif mengikuti pelatihan serta memanfaatkan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).
“Akan terlihat bedanya pengelola yang memakai AI dan yang tidak. Gunakan teknologi untuk membuat laporan, menyusun program, hingga merancang strategi,” tegasnya.
Ia juga mendorong setiap BUMDesma untuk membangun dashboard keuangan berbasis elektronik yang memuat data nasabah, riwayat pembayaran, sebaran wilayah, hingga grafik perkembangan usaha.
“Good data, good decision, good result. Dengan data yang baik, kebijakan kita pasti lebih tepat,” tambahnya.
Pendampingan Wajib untuk Peminjam
Tak hanya fokus pada pembiayaan, Bupati menegaskan bahwa pendampingan kepada peminjam harus menjadi prioritas agar usaha mereka berkembang dan pembayaran dapat berjalan lancar.
“Pinjam itu tidak cukup tanpa pendampingan. BUMDesma harus hadir membesarkan usaha anggotanya,” katanya.
BUMDesma Sebagai Ladang Pengabdian
Di akhir arahannya, Bupati Dony mengingatkan bahwa tugas pengelola BUMDesma bukan sekadar rutinitas pekerjaan, melainkan bentuk pengabdian bagi masyarakat.
“Ada jiwa yang kita tolong, ada masa depan yang kita selamatkan. Kerja kita adalah ladang ibadah,” tuturnya.
Kegiatan Rakor tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas UKMPP, Camat Cimalaka, pengurus Forum BUMDesma, serta seluruh pengelola BUMDesma dari berbagai kecamatan se-Kabupaten Sumedang.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]