WAHANANEWS.CO, Sumedang - Saat ini harga berbagai bahan kebutuhan pokok dan bahan penting (Bapokting) di Pasar Inpres Sumedang mengalami fluktuasi pada Jumat (28/11/2025).
Berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa komoditas tercatat mengalami kenaikan, sementara sebagian lainnya justru turun.
Baca Juga:
Bupati Sumedang Serahkan Kunci Rumah Relokasi Korban Bencana Pergeseran Tanah di Mekarrahayu
Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain:
- Daging ayam broiler dari Rp38.000 menjadi Rp40.000 per kilogram (naik Rp2.000).
- Kacang tanah dari Rp32.000 menjadi Rp42.000 per kilogram (naik Rp10.000).
- Timun sedang dari Rp8.000 menjadi Rp10.000 per kilogram (naik Rp2.000).
Sementara itu, beberapa bahan pangan juga mengalami penurunan harga:
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Sumedang Gelar Workshop Revitalisasi TGC
- Cabai tanjung dari Rp60.000 menjadi Rp55.000 per kilogram (turun Rp5.000).
- Kentang dari Rp18.000 menjadi Rp16.000 per kilogram (turun Rp2.000).
- Wortel dari Rp24.000 menjadi Rp22.000 per kilogram (turun Rp2.000).
- Kol dari Rp8.000 menjadi Rp7.000 per kilogram (turun Rp1.000).
- Telur ayam broiler dari Rp31.000 menjadi Rp30.000 per kilogram (turun Rp1.000).
Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli
Kepala UPTD Pasar Sumedang Kota, Dadan Andrian Iskandar, saat ditemui di kantornya pada Jumat (28/11/2025), mengungkapkan bahwa para pedagang kini tengah menghadapi tantangan berat akibat menurunnya jumlah pembeli.
“Para pedagang mengeluh karena pasar semakin sepi. Sekarang daya saing makin kuat, terutama lewat penjualan online dan keberadaan supermarket,” ujarnya.
Menurut Dadan, perubahan pola belanja masyarakat memaksa pengelola pasar untuk melakukan berbagai langkah inovatif agar aktivitas jual beli tetap bergairah.
UPTD Siapkan Berbagai Upaya untuk Dongkrak Aktivitas Pasar
Dadan menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan berbagai terobosan, mulai dari kegiatan promosi hingga penyelenggaraan event khusus.
“Kami akan berupaya membuat inovasi, seperti mengadakan event-event, promosi melalui media digital seperti Facebook dan Instagram, serta memastikan makanan dan pelayanan pedagang lebih terjamin untuk konsumen,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa perbaikan dan pengembangan akan dilakukan secara bertahap sesuai skala prioritas.
“Harus ada kolaborasi. Tidak bisa langsung semua dibenahi sekaligus, tetapi perlahan kami prioritaskan mana yang paling mendesak.”
Dengan berbagai langkah tersebut, UPTD berharap daya tarik Pasar Inpres Sumedang meningkat kembali dan aktivitas ekonomi para pedagang dapat pulih.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]