WAHANANEWS.CO, SUMEDANG - PLN UP3 Sumedang melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN kembali menegaskan komitmennya untuk mendorong penguatan kemandirian dan kesejahteraan serta kemudahan untuk memperoleh pendidikan.
Hal itu diwujudkan dengan penyaluran bantuan modal usaha dan bantuan biaya pendidikan.
Baca Juga:
Akses Terputus Total, PLN NP Terbangkan Helikopter Demi Selamatkan Pembangkit di Aceh–Sumut
Baru saja, YBM PLN UP3 Sumedang menyerahkan bantuan modal usaha yang diterima oleh warga Perum Villa Mutiara, Desa Cimanggung Kecamatan Tanjungsari, Tarso yang mempunyai usaha bawang goreng rumahan.
Sedangkan biaya pelunasan pendidikan diberikan kepada Fajar Surya Nurhadi yang merupakan mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam di STAI Sebelas April Sumedang. Keduanya merasa sangat bersyukur atas bantuan serta perhatian dari PLN.
General Manager PLN UID Jawa Barat, Sugeng Widodo yang menyerahkan bantuan tersebut secara langsung menyampaikan jika PLN akan terus berupaya menebar manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat.
Baca Juga:
Terdapat Titik Kritis di Bireuen, PLN Turunkan Pasukan Elite dan Ribuan Material untuk Selamatkan Jaringan
"Bantuan yang disampaikan pada hari ini adalah bentuk kepedulian PLN kepada seluruh masyarakat. Dan modal usaha yang diberikan, semoga bisa membantu mendorong peningkatan kegiatan usahanya," ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Sugeng berharap, dengan usaha yang berjalan dengan lancar akan mewujudkan kemandirian ekonomi keluarga.
Selain itu, biaya pendidikan juga adalah upaya PLN memberikan fasilitas pendidikan secara merata.
"Dengan keterbatasan ekonomi, jangan menjadi penghalang generasi muda kita untuk mendapat pendidikan layak serta meraih cita-cita tinggi," ungkapnya.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Sumedang, Ramdani Agustiyansah menambahkan, jika penyaluran bantuan melalui YBM berasal dari zakat penghasilan dari seluruh pegawai PLN.
"Penyaluran bantuan ini adalah kegiatan rutin dari program YBM PLN, karena berasal dari zakat penghasilan. Maka penerima bantuan harus merupakan bagian dari asnaf atau penerima yang berhak, sehingga tepat sasaran," terangnya.
"Semoga dengan batuan ini, kami bisa mendorong seluruh mustahik (penerima zakat) agar lebih produktif dan berkelanjutan sehingga tidak menutup kemungkinan akan menjadi muzzaki (pemberi zakat)," sambung Ramdani.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]