WAHANANEWS.CO, Sumedang - Sebanyak 2.000 guru di Kabupaten Sumedang mengikuti Seminar Nasional How To Be A Great Teacher yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan Teacher Preuneur Nusantara.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Tampomas, Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS) pada Jumat (17/10/2025).
Baca Juga:
BGN Beri Insentif Guru Penanggung Jawab MBG, Rp100 Ribu Per Hari
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Plt. Bupati Sumedang M. Fajar Aldila, yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sumedang.
Panitia pelaksana sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Dr. Eka Ganjar Kurniawan, mengatakan seminar nasional tersebut berlangsung selama dua hari, dimulai sejak Kamis (16/10/2025) di Islamic Center Sumedang.
“Alhamdulillah, peserta yang terdiri dari guru tingkat PAUD hingga SMP sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Kami berharap para guru di Sumedang mendapatkan pencerahan tentang profesinya dan tantangan di masa depan,” ujarnya.
Baca Juga:
Lemah Koordinasi, JPPI: Program MBG Bikin Guru Jadi Pihak yang Paling Dirugikan
Seminar nasional dengan tema “Pengajar Belum Tentu Mengajar, Tapi Mampu Menginspirasi” menghadirkan Coach Safii Effendi, seorang International Certified Coach yang dikenal luas di bidang pengembangan diri dan kepemimpinan pendidikan.
Menurut Dr. Eka, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Dinas Pendidikan Sumedang untuk terus meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan di wilayahnya.
“Harapan kami, melalui seminar nasional ini para pendidik bisa memahami dan menguasai cara menjadi guru yang hebat, guru yang tidak hanya mengajar, tapi juga menginspirasi,” tuturnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Plt. Bupati Sumedang M. Fajar Aldila menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam meningkatkan mutu pendidikan serta kualitas sumber daya manusia, khususnya para guru.
“Kami pastikan Pemerintah Kabupaten Sumedang akan terus mendukung para guru dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan pelayanan publik. Bahkan, ke depan kami akan menyiapkan sesi konsultasi khusus, terutama bagi para guru perempuan,” ujarnya.
Fajar juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi para guru dalam menjalankan profesinya.
Ia menilai, beban emosional dan sosial sering kali menjadi faktor yang memengaruhi kinerja pendidik, terutama bagi guru perempuan.
“Dalam dunia pendidikan, ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki berpikir dengan logika, sementara perempuan dengan perasaan. Karena itu, banyak kasus perceraian justru melibatkan guru perempuan yang mengalami tekanan,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, Fajar menekankan pentingnya dedikasi dan komitmen guru terhadap nilai-nilai pendidikan.
“Kami berharap seluruh tenaga pendidik di Sumedang tetap berdedikasi membentuk karakter dan mental anak didik. Cermati dan ambil manfaat sebesar-besarnya dari seminar ini untuk menjadi guru yang hebat dan menginspirasi,” pungkasnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]