WAHANANEWS.CO, Sumedang - Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang menggelar kegiatan Refreshing Kader Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) guna meningkatkan kapasitas kader dalam memberikan pelayanan deteksi dini berbagai penyakit tidak menular.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus serta integrasi layanan primer (ILP) di tingkat posyandu dan posbindu.
Baca Juga:
Hari Jantung Sedunia: Perki Ingatkan Bahaya Gejala Ringan yang Bisa Jadi Serangan Jantung
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (14/11/2025) tersebut menghadirkan empat angkatan peserta, masing-masing terdiri dari 50 kader. Setiap desa mengirimkan lima kader untuk mengikuti pelatihan penyegaran ini.
Tingkatkan Peran Kader dalam Deteksi Dini PTM Prioritas
P2PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, H. Aan Sugandi, menjelaskan bahwa kegiatan ini penting untuk memperkuat pemahaman kader terkait deteksi dini sembilan PTM prioritas yang harus dilaksanakan di Posbindu PTM sebagai bagian dari integrasi layanan primer.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Gelar Rakor Pencegahan dan Penanggulangan Deteksi Penyakit Secara Dini
“Posbindu merupakan bagian penting dari ILP, sehingga kader harus memahami layanan berbasis siklus hidup dan klaster PTM. Saat ini PTM dibagi menjadi dua klaster, yaitu klaster 2 dan klaster 3, yang perlu menjadi perhatian kader dalam memberikan layanan dasar,” ujarnya.
Aan menegaskan bahwa sembilan PTM prioritas yang wajib dilakukan deteksi dini oleh kader meliputi, Obesitas, Hipertensi, Diabetes melitus, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), Pemeriksaan SADARI (kanker payudara mandiri), Kanker rahim, Gangguan penglihatan,Gangguan pendengaran dan Penyakit tidak menular lainnya yang berhubungan dengan faktor risiko utama.
Menurutnya, beberapa pemeriksaan yang dahulu hanya dilakukan tenaga kesehatan kini sudah mampu dilakukan kader, seperti pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan, lingkar perut, hingga pengecekan gula darah.
“Sejak 2019, Kementerian Kesehatan telah memberikan KIT PTM kepada kader, sehingga mereka memiliki peralatan lengkap serta telah mendapat pelatihan dari puskesmas,” tutur Aan.
60% Kematian di Indonesia Disebabkan PTM
Aan juga mengingatkan bahwa penyakit tidak menular masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
“Sekitar 60% angka kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular. Ini menjadi alasan kuat bagi kami untuk terus meningkatkan pemahaman seluruh kader di Sumedang agar mampu melakukan deteksi dini sejak dini di masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa posyandu dan posbindu merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat.
Aksesibilitas yang dekat membuat masyarakat lebih mudah melakukan pemeriksaan sehingga deteksi dini dapat dilakukan lebih cepat.
Kader Semakin Kompeten
Lebih lanjut, Aan menyampaikan bahwa kompetensi kader saat ini sudah semakin baik. “Mayoritas kader sudah mampu melakukan pemeriksaan dasar secara mandiri.
Perkembangan ini sangat menggembirakan, karena peran kader menjadi kunci dalam upaya pencegahan dan pengendalian PTM di tingkat desa,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Sumedang berharap kegiatan refreshing seperti ini dapat terus meningkatkan keterampilan dan pemahaman kader agar layanan PTM di posyandu dan posbindu semakin optimal.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]