WAHANANEWS.CO, Sumedang - Sejumlah wilayah di Kelurahan Regolwetan dinyatakan rawan longsor dan banjir, terutama di sepanjang bantaran sungai mulai dari Cipicung, Cileuleuy hingga Cipeles.
Kondisi ini mempengaruhi permukiman warga di RW 01 hingga RW 11, demikian disampaikan Lurah Regolwetan, Yopie Purwa Nugraha, di kantornya, Kamis (4/11/2025).
Baca Juga:
Update BPNP Korban Banjir di Pulau Sumatra: 712 Orang Tewas & 507 Hilang
Menurut Yopie, intensitas hujan yang tidak menentu belakangan ini memperbesar potensi terjadinya bencana.
Normalisasi sungai dinilai dapat membantu meminimalisir risiko, namun faktor cuaca ekstrem membuat situasi sulit diprediksi.
“Curah hujan kadang sangat tinggi, kadang turun sedikit. Selain itu, ada dua muara yang saling mempengaruhi aliran air. Sungai Cipicung yang lebih kecil dari Cileuleuy sering meluap karena tertahan alirannya. Ketika keduanya bersatu, alirannya kembali tertahan oleh Sungai Cipeles sehingga air naik dan meluap,” jelasnya.
Baca Juga:
PLN Kerja Tanpa Jeda Pulihkan Listrik Sumbar Usai Siklon Tropis Senyar
Satu Rumah Terancam Longsor, Belum Ditangani Sejak Gempa
Yopie mengungkapkan adanya satu rumah di bantaran Sungai Cipicung, tepatnya di RW 01 dekat Makam Pangeran Rangga Gede, yang kondisinya sangat mengkhawatirkan.
Rumah tersebut berada pada posisi miring dan mengalami retakan akibat gempa sebelumnya.