WAHANANEWS.CO, Sumedang - Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Dinas Sosial menggelar Puncak Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tahun 2025 yang berlangsung meriah di Aula Tampomas, Setda Kabupaten Sumedang, Jumat (19/12/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah narasumber dan tokoh pemerhati disabilitas, di antaranya Staf Khusus Menteri Bidang Peningkatan Peran dan Peluang Usaha Disabilitas Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Agus Diono, Ketua Asosiasi Pengelola Lembaga Disabilitas Kabupaten Sumedang Isaris Arwanti, serta perwakilan lembaga peduli disabilitas seperti Pertuni, Gerkatin, dan FLKS.
Baca Juga:
Proses Akhir Akuisisi Lahan di Makkah, Indonesia Siap Bangun Kampung Haji
Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Sumedang, Dan Haeruman, mengatakan bahwa peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Sosial dengan berbagai mitra dan lembaga yang bergerak di bidang disabilitas.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menyampaikan pesan moral yang kuat, khususnya memberikan motivasi dan semangat kepada saudara-saudara penyandang disabilitas bahwa prestasi dan cita-cita bukanlah hal yang mustahil untuk diraih,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keterbatasan fisik bukanlah sebuah penghalang, melainkan perspektif yang harus dimaknai sebagai kekuatan dan motivasi untuk terus berkarya.
Baca Juga:
Capaian SAKIP Dinsos Sumedang Raih Nilai A, Plh Kadinsos: Harus Dijaga dan Diimplementasikan Nyata
“Segala kekurangan itu tergantung sudut pandang. Bisa jadi menurut kita adalah keterbatasan, tetapi menurut Sang Pencipta justru merupakan yang terbaik. Itu harus dijadikan motivasi untuk mencapai tujuan,” tambahnya.
Dan Haeruman juga menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam memberikan pelayanan dan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas.
“Ini bukan hanya menjadi pekerjaan rumah pemerintah, tetapi tanggung jawab semua pihak. Kami juga mengingatkan kepada saudara-saudara kami yang secara fisik dititipkan kelebihan, agar terus bersemangat dan berkarya, karena kesempatan terbuka untuk semua,” tuturnya.
Sementara itu, sambutan Bupati Sumedang yang disampaikan oleh Asisten Daerah (Asda) Administrasi Setda Sumedang, Budi Rahman, menegaskan bahwa Hari Disabilitas Internasional pertama kali dicetuskan pada 3 Desember 1992 melalui resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap berbagai persoalan yang dihadapi penyandang disabilitas dalam aspek politik, sosial, ekonomi, dan budaya,” kata Budi Rahman.
Ia menyampaikan bahwa tema Hari Disabilitas Internasional Tahun 2025 adalah “Penguatan Koordinasi dan Sinergitas Program Lintas Sektor untuk Peningkatan Peran Disabilitas yang Inklusif”.
Tema tersebut menegaskan bahwa pemenuhan hak dan peningkatan peran penyandang disabilitas tidak dapat dilakukan secara parsial atau sektoral, melainkan melalui kerja bersama yang terkoordinasi dan saling menguatkan.
“Secara yuridis dan moral, komitmen negara telah ditegaskan melalui berbagai regulasi, mulai dari Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas hingga Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016. Pemerintah daerah wajib hadir dalam memastikan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas secara utuh,” ujarnya.
Namun demikian, ia juga mengakui bahwa tantangan di lapangan masih nyata, seperti keterbatasan akses pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan kesempatan kerja, serta masih adanya stigma sosial dan fasilitas yang belum sepenuhnya ramah disabilitas.
Budi Rahman menyambut baik kehadiran Agus Diono yang memberikan perspektif nasional dalam mendorong peningkatan peran dan peluang usaha bagi penyandang disabilitas.
“Ini menjadi penguatan penting bagi Kabupaten Sumedang untuk terus mendorong kebijakan yang berpihak pada kemandirian ekonomi penyandang disabilitas, bukan sekadar bantuan sesaat, tetapi akses yang berkelanjutan,” katanya.
Ia menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa masyarakat yang maju adalah masyarakat yang tidak meninggalkan siapa pun.
“Ketika penyandang disabilitas diberi ruang, kepercayaan, dan kesempatan yang adil, maka yang tumbuh bukan hanya individu yang berdaya, tetapi juga daerah yang semakin maju, kuat, manusiawi, dan berkeadilan,” pungkasnya.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Sumedang, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh panitia, mitra, sponsor, serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]