Sumedang.WAHANANEWS.CO - Irwansyah Putra, calon bupati Sumedang dalam Pilkada 2024, tak segan mengingat kembali perjalanan hidupnya yang penuh liku.
Dalam menyerap aspirasi warga, ia memilih cara sederhana dengan berkeliling kota menggunakan angkutan umum atau angkot, sebuah simbol kedekatannya dengan masyarakat Sumedang.
Baca Juga:
Irwansyah Putra: Pemimpin Tanpa Sekat, Siap Dengar dan Perjuangkan Aspirasi Warga Sumedang
Bagi Irwansyah, ini bukan sekadar bagian dari kiprah politik, melainkan sebuah refleksi dari perjalanan hidupnya yang nyata.
Dengan santai dan tanpa beban, Irwansyah mengakui bahwa ia pernah bekerja sebagai sopir angkot, sebuah pekerjaan yang penuh tantangan dan keterbatasan.
Namun, berkat kerja keras dan tekadnya, ia berhasil meraih posisi sebagai anggota dewan selama tiga periode.
Baca Juga:
Beri Dukungan pada Paslon Nomor 3 di Pilkada Sumedang, Rieke Diah Pitaloka: Sumedang Menyala!
“Saya tidak malu mengakui bahwa saya dulu sopir. Itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang mengajarkan saya banyak hal,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Dalam perjalanannya menggunakan angkot, mantan Ketua DPRD Sumedang ini juga berdialog dengan penumpang dan sopir angkot.
Salah satu keluhan yang mencuat adalah sulitnya mendapatkan penumpang di era sekarang. Irwansyah merespons keluhan tersebut dengan pandangan yang mendalam.
“Dulu, penumpang yang mencari angkot, kini sudah terbalik. Sekarang mah, angkot yang cari penumpang,” kata Irwansyah sambil menyentuh realita saat ini, di mana bahkan anak-anak SMP sudah banyak yang membawa motor sendiri ke sekolah.
Pelajaran dari Masa Sulit
Kisah perjalanan hidup Irwansyah bukan hanya menggambarkan perjuangan pribadinya, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang.
Dengan berbagi pengalaman masa lalunya, ia menunjukkan bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah.
Hal ini membangun empati di antara orang-orang yang mendengarkan ceritanya, terutama mereka yang mungkin sedang menghadapi tantangan serupa.
Mengakui masa-masa sulit yang telah dilalui juga membantu menumbuhkan rasa syukur dan rendah hati.
Irwansyah menyadari bahwa keberhasilannya saat ini adalah hasil dari kerja keras dan pengorbanan, dan itu membuatnya selalu ingat dari mana ia berasal.
Dr. Martin Seligman, seorang pelopor psikologi positif, menyatakan bahwa individu yang dapat melihat nilai dalam pengalaman sulitnya lebih mungkin meraih kebahagiaan dan kepuasan hidup.
Konsep ini dikenal sebagai "post-traumatic growth," di mana seseorang dapat tumbuh dan berkembang setelah melewati masa-masa penuh tantangan.
Visi Besar untuk Sumedang
Faktanya, Irwansyah tidak hanya berbicara soal masa lalu, tetapi juga memiliki visi besar untuk masa depan Sumedang.
Diusung oleh sembilan partai politik, yakni PDI Perjuangan, NasDem, Hanura, dan lainnya, Irwansyah menyatakan dirinya siap menyatu bersama warga Sumedang untuk membawa perubahan nyata.
"Partai besar yang saya usung adalah rakyat Sumedang. Kita akan melebur bersama rakyat," tegasnya.
Salah satu program ambisius yang diusungnya adalah pembangunan stadion berskala internasional dengan kapasitas 90 ribu penonton.
"Kami akan membangun stadion berskala internasional yang bisa membanggakan Sumedang. Dengan kapasitas sebesar itu, kebayang seperti apa pendapatannya. Jika dalam tiga tahun tidak ada perubahan signifikan di Sumedang, saya siap mundur di tahun keempat. Itu janji saya," ungkapnya, optimis.
Dengan visi besar dan semangat yang didasari pengalaman hidup yang penuh liku, Irwansyah Putra menawarkan kepemimpinan yang membumi, namun penuh dengan harapan untuk membawa Sumedang ke arah yang lebih baik.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]