Mustikaningrat juga menyoroti ketimpangan sosial yang masih dirasakan oleh banyak warga Sumedang. Baginya, keadilan sosial harus menjadi landasan dalam membangun daerah yang lebih baik. "Jangan ada lagi ketimpangan antara si kaya dan si miskin.
Kita harus memastikan bahwa setiap orang, tanpa memandang latar belakang, memiliki kesempatan yang sama untuk sukses, untuk hidup layak, dan untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya," ujar Mustikaningrat dengan penuh keyakinan.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadiri Kampanye Paslon Nomor Urut 2 Eddy-Depri di Tigalingga
Pidatonya semakin menggugah saat ia mengutip perkataan tokoh proklamator, Bung Hatta, yang menyebut bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu mengubah dirinya sendiri.
Mustikaningrat mengajak seluruh masyarakat Sumedang untuk bersama-sama melakukan perubahan demi masa depan yang lebih cerah.
"Mari kita bangun Sumedang yang adil, sejahtera, dan merata bagi kita semua. Kami percaya, dengan bersama-sama kita bisa membuat Sumedang lebih baik," tambahnya.
Baca Juga:
Pramono Anung Hadiri Konsolidasi Relawan se-Jakarta yang Digelar GERAK
Menutup pidatonya, lulusan Sepawamil tahun 1987 ini mengajak warga Sumedang untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 November mendatang, sebuah momentum yang ia yakini sebagai titik awal perubahan.
"Semua ini dimulai dari satu pilihan. Pilihan kita pada 27 November nanti. Mari kita wujudkan Sumedang Sugih, Sumedang Sejahtera," tutup Mustikaningrat, disambut tepuk tangan hadirin.
Debat kedua ini tidak hanya menjadi ajang adu visi dan misi, tetapi juga momen penting bagi setiap pasangan calon untuk menunjukkan komitmen mereka dalam mewujudkan perubahan.