Atang juga mengingatkan bahwa TPS yang berada di dalam gedung (indoor) harus ditempatkan di bangunan yang tahan gempa, mengingat Kabupaten Sumedang rentan terhadap gempa bumi, banjir, longsor, dan angin kencang.
Temuan lempeng Sumedang di awal tahun ini semakin menguatkan risiko tersebut.
Baca Juga:
Pjs. Bupati Labuhanbatu Utara Saksikan Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati
"Jika terjadi gempa saat pemungutan suara, kami meminta seluruh pihak untuk mengutamakan keselamatan pribadi sebelum kembali mengamankan surat suara. Setelah situasi terkendali, petugas bisa memindahkan surat suara ke lokasi yang lebih aman," jelasnya.
Kegiatan mitigasi bencana ini juga disosialisasikan melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada badan ad hoc KPU (PPK).
Tujuannya adalah mempersiapkan petugas pemilu di lapangan agar siap menghadapi segala kemungkinan saat pemungutan suara.
Baca Juga:
Evaluasi Kinerja KPU Toba: Pemuda Kecewa, Demokrasi dalam Pertaruhan
"Kami meminta KPU dan Bawaslu untuk tetap waspada terhadap bencana selama Pilkada, karena puncak musim hujan diprediksi oleh BMKG akan terjadi pada 27 November 2024," tutup Atang.
Dengan persiapan yang matang dan kewaspadaan yang tinggi, diharapkan Pilkada Sumedang 2024 dapat berlangsung lancar dan aman bagi semua pihak yang terlibat.
[Redaktur: Sandy]