WAHANANEWS.CO, Sumedang - Lurah Kotakaler, Rinny Mulyati, menegaskan bahwa persoalan utama yang harus diantisipasi di wilayah Kotakaler Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang saat ini adalah masalah sampah yang kerap menutup aliran drainase dan memicu banjir di sejumlah titik.
Menurut Rinny, keberadaan pasar dan arus keluar-masuk masyarakat dari berbagai daerah membuat volume sampah di Kotakaler meningkat.
Baca Juga:
PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) salurkan sejumlah bantuan kemanusiaan ke beberapa titik bencana alam di Sumatera Utara. Bantuan ini meliputi sembako, obat-obatan, baju layak pakai
Hal itu terlihat saat hujan deras beberapa waktu lalu yang menyebabkan beberapa titik mengalami genangan.
“Memang ada beberapa titik yang kemarin mengalami kebanjiran. Kami langsung bergerak bersama BPBD, Damkar, LHK, dan tim lainnya untuk menangani masalah tersebut,” ujar Rinny saat ditemui di kantormya, Rabu (03/11/2025).
Ia menyebutkan bahwa saat hujan berikutnya turun, tidak ada lagi laporan keluhan banjir dari warga. “Alhamdulillah sudah tertangani.”
Baca Juga:
Medan Siap Atasi Masalah Sampah dengan PSEL: Ini Kata Walikota
Rinny menekankan bahwa persoalan banjir tersebut terutama dipicu oleh sampah yang menyumbat drainase.
Ia juga mengungkapkan bahwa sampah yang menutup aliran air tidak selalu berasal dari warga Kotakaler, melainkan bisa terbawa dari wilayah lain.
“Kami bersama pak camat, Damkar, PU, LH, BPBD semuanya terjun langsung membereskan permasalahan banjir kemarin. Alhamdulillah bisa diatasi,” tambahnya.
Imbauan untuk Warga: Tertib Buang Sampah & Mulai Pilah Sampah
Sebagai langkah pencegahan, Lurah Kotakaler mengimbau seluruh warga untuk lebih tertib dalam pengelolaan sampah.
“Himbauan untuk warga Kotakaler hanya satu: jangan membuang sampah sembarangan. Buanglah sampah pada tempatnya demi kepentingan bersama,” jelasnya.
Rinny juga mendorong masyarakat untuk mulai memilah sampah organik dan nonorganik dari rumah.
Sampah organik dapat dimanfaatkan kembali, sementara sampah nonorganik dapat didaur ulang sehingga tidak menumpuk di TPS.
“Ke depannya, warga Kotakaler harus bisa memilah sampah dari rumah masing-masing sehingga tidak ada lagi sampah yang terbuang sembarangan atau menumpuk di tempat yang sudah dilarang pemerintah,” tegasnya.
Pihak kelurahan berharap kebiasaan ini dapat menjadi langkah jangka panjang dalam menjaga kebersihan lingkungan serta mencegah terjadinya banjir di masa mendatang.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]