WAHANANEWS.CO, Sumedang - Pemerintah Kabupaten Sumedang menggelar Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) sebagai langkah antisipatif untuk mencegah lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Halaman Kantor Kecamatan Sumedang Selatan, Kamis (18/12/2025).
Baca Juga:
Pelantikan Pengurus BWI Kabupaten Sumedang, Dorong Pengelolaan Wakaf yang Profesional dan Tertib
Pelaksanaan OPADI di Kabupaten Sumedang dilakukan di dua lokasi, yakni Kecamatan Cimalaka dan Kecamatan Sumedang Selatan.
Dalam kegiatan ini, Pemkab Sumedang menyiapkan sebanyak 2.520 paket bahan pokok bersubsidi.
Warga yang berhak membeli paket OPADI adalah masyarakat yang memiliki KTP Kabupaten Sumedang, dengan pelaksanaan yang berjalan tertib dan sesuai ketentuan.
Baca Juga:
KPU Sumedang Gelar Pendidikan Pemilih Lewat E-Voting pada Pemilihan Ketua OSIS SMAN Rancakalong
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DISKOPUKMPP) Kabupaten Sumedang, Agus Kori Hidayat, menyampaikan bahwa kegiatan OPADI merupakan hasil sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Perum Bulog, dan Pemerintah Kabupaten Sumedang.
“OPADI ini merupakan kolaborasi yang sangat baik. Subsidi yang diberikan mencapai sekitar 48 hingga 58 persen, sehingga harga sembako menjadi jauh lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujar Agus.
Ia menambahkan, kehadiran pasar bersubsidi ini sangat membantu masyarakat di tengah meningkatnya kebutuhan menjelang akhir tahun.
“Program ini sangat luar biasa. Di saat masyarakat membutuhkan, provinsi hadir melalui pasar bersubsidi. Harapannya daya beli masyarakat tetap terjaga dan inflasi bisa dikendalikan,” jelasnya.
Agus menegaskan, Operasi Pasar Bersubsidi bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan wujud nyata kehadiran pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga, melindungi daya beli masyarakat, serta menciptakan ketenangan warga, khususnya menjelang momentum Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, menjelaskan bahwa paket sembako OPADI berisi beras, tepung terigu, minyak goreng, dan gula kristal putih.
“Kalau harga di pasaran itu kurang lebih Rp97.000, tapi di sini kita jual hanya Rp40.000, artinya dipangkas sekitar Rp56.000. Ini salah satu tujuan kami untuk menekan harga dan inflasi,” kata Fajar.
Menurutnya, program ini juga bertujuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga, khususnya bagi para ibu rumah tangga.
“Kegiatan ini diinisiasi oleh Diskopindag, bekerja sama dengan kecamatan dan PT Bulog Provinsi Jawa Barat. Ini adalah kolaborasi yang kami ciptakan agar ke depan harga-harga bahan pangan di Kabupaten Sumedang tetap terjaga dan tidak terdampak inflasi,” pungkasnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]