WAHANANEWS.CO, Sumedang - Kecamatan Rancakalong kembali menjadi sorotan publik dengan terselenggaranya Pekan Wisata Budaya Geo Theater Rancakalong 2025, sebuah perhelatan besar yang berlangsung selama sepekan penuh, mulai 27 Oktober hingga 2 November 2025.						
					
						
						
							Ajang tahunan ini menggabungkan berbagai unsur seni, budaya, pariwisata, dan edukasi lingkungan dalam satu rangkaian kegiatan yang dikemas menarik dan interaktif.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									IPDN Jadi Tuan Rumah Peringatan Tujuh Dekade Konferensi Asia–Afrika
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Pekan Wisata Budaya kali ini menampilkan dua program utama, yaitu Kemah Budaya 4 dan Pasar Leuweung, yang menjadi wadah kolaborasi antara komunitas budaya, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, serta pelaku usaha lokal.						
					
						
						
							Tujuannya tidak hanya untuk memperkenalkan kekayaan tradisi dan kearifan lokal masyarakat Sunda, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan alam.						
					
						
						
							Rangkaian kegiatan dimulai sejak 27 Oktober dengan senam massal dan pra pembukaan, dilanjutkan dengan upacara pembukaan resmi pada 28 Oktober.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Bupati Dony Lantik 261 Pejabat di Lingkungan Pemkab Sumedang, Tegaskan Pentingnya Amanah dan Kinerja
								
								
									
	
								
							
						
						
							Hari itu juga dimeriahkan oleh berbagai atraksi seperti festival reog, gelar silat Sumedang, pertunjukan panahan tradisional, serta simbolisasi pembakaran biji buah-buahan raksasa sebagai penanda semangat pelestarian alam.						
					
						
						
							Selain itu, digelar pula lomba mewarnai tingkat PAUD dan pameran produk UMKM lokal yang menampilkan hasil karya dan produk unggulan masyarakat sekitar.						
					
						
						
							 Pekan Wisata Budaya Geo Theater Rancakalong 2025, sebuah perhelatan besar yang berlangsung selama sepekan penuh, mulai 27 Oktober hingga 2 November 2025.
Pekan Wisata Budaya Geo Theater Rancakalong 2025, sebuah perhelatan besar yang berlangsung selama sepekan penuh, mulai 27 Oktober hingga 2 November 2025.						
					
						
							
						
						
							Suasana festival semakin meriah dengan digelarnya Festival Adu Layangan yang berlangsung selama lima hari berturut-turut, mulai 29 Oktober hingga 2 November.						
					
						
						
							Kegiatan ini menjadi salah satu daya tarik utama yang melibatkan peserta dari berbagai daerah di Jawa Barat, sekaligus menjadi ruang ekspresi bagi masyarakat untuk menunjukkan kreativitas dan sportivitas.						
					
						
						
							Tak hanya itu, malam hari di Geo Theater Rancakalong disemarakkan oleh beragam pagelaran seni tradisional, seperti tarawangsa, seni songah, hingga pertunjukan wayang golek kolaborasi bersama dalang muda Sumedang.						
					
						
							
						
						
							Pertunjukan ini menjadi bukti nyata bahwa seni tradisi masih hidup dan dicintai, terutama oleh generasi muda.						
					
						
						
							Sementara itu, Pasar Leuweung menghadirkan suasana khas pedesaan dengan konsep pasar alam yang menampilkan produk-produk UMKM, hasil hutan, hingga kuliner tradisional Sunda.						
					
						
						
							Pengunjung tidak hanya bisa berbelanja, tetapi juga mengikuti seminar budaya, bedah buku, serta pemutaran film dokumenter bertema “Menjars Memori Kolektif” yang mengangkat kisah pelestarian budaya dan alam di wilayah Sumedang.						
					
						
							
						
						
							Puncak acara dijadwalkan pada 2 November 2025, yang akan diisi dengan final Festival Layangan, Lomba Panahan Tradisional Kasumedangan, serta penutupan resmi seluruh rangkaian kegiatan.						
					
						
						
							Melalui kegiatan ini, masyarakat dan penyelenggara berharap Pekan Wisata Budaya Geo Theater Rancakalong menjadi momentum kebangkitan semangat masyarakat untuk terus mencintai budaya lokal, menjaga alam, serta memperkuat identitas Sumedang sebagai kabupaten yang kaya akan warisan budaya dan kearifan lokal.						
					
						
						
							[Redaktur: Ajat Sudrajat]