WAHANANEWS.CO, Sumedang - Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di jalur provinsi Malangbong–Wado, tepatnya di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, pada Sabtu malam (1/11/2025) sekitar pukul 20.10 WIB.
Sebuah Mikrobus Elf bernomor polisi E-7566-KC yang dikemudikan Dedeng Iskandar (56), warga Perum BTN No. 34, Kelurahan Munjul, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, mengalami kecelakaan tunggal hingga terbalik di tepi jalan setelah pengemudi kehilangan kendali di jalur menurun dan menikung.
Baca Juga:
Korlantas Gelar Pekan Keselamatan September, Dorong Budaya Tertib Lalu Lintas
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Unit Gakkum Satlantas Polres Sumedang, diketahui kendaraan Elf yang membawa 19 penumpang itu melaju dari arah Malangbong menuju Wado. Saat kejadian, cuaca sedang hujan deras dan kondisi jalan licin.
Pengemudi diduga mencoba mendahului kendaraan lain (Elf E-7740-AA) di jalur menurun, namun laju kendaraan tak terkendali hingga menabrak tebing halaman rumah warga sebelum akhirnya terbalik miring ke kanan.
Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang penumpang meninggal dunia di tempat, masing-masing bernama Tasa, Esih, dan Mulya.
Baca Juga:
Dua WNI Tewas dalam Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Malaysia
Sementara itu, 17 penumpang lainnya mengalami luka-luka, terdiri dari 1 orang luka berat dan 16 orang luka ringan.
Selain korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 20 juta, dengan kondisi kendaraan mengalami kerusakan berat di bagian bodi kanan.
Kasat Lantas Polres Sumedang AKP Dini Kulsum Mardiani, S.E. menjelaskan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan kelalaian pengemudi menjadi penyebab utama kecelakaan.
“Dari hasil pemeriksaan di lokasi, tidak ditemukan jejak rem, kondisi jalan menurun, menikung, serta minim penerangan jalan umum. Faktor cuaca yang hujan juga membuat jalan licin,” ungkap AKP Dini.
Unit Gakkum di bawah pimpinan IPDA Rd. Arief Ardian Firmansyah segera melakukan evakuasi korban ke RSUD Umar Wirahadikusumah, mengamankan kendaraan di kantor Gakkum, dan melakukan pendataan terhadap penumpang serta saksi-saksi di lokasi kejadian.
Dari hasil pemeriksaan sementara, peristiwa ini diduga melanggar Pasal 310 ayat (4), (3), dan (2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terkait kelalaian yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Saat ini, situasi di lokasi telah kembali aman dan terkendali, namun penyelidikan lanjutan masih dilakukan oleh Satlantas Polres Sumedang guna memastikan faktor penyebab kecelakaan secara menyeluruh.
Kasi Humas Polres Sumedang AKP Awang menyampaikan rasa belasungkawa mendalam atas peristiwa yang menelan korban jiwa tersebut.
“Kami atas nama keluarga besar Polres Sumedang turut berduka cita yang sedalam-dalamnya terhadap korban meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan di jalur Malangbong–Wado. Personel kami telah turun langsung untuk melakukan evakuasi, pertolongan pertama, serta penanganan cepat di lapangan,” ujar AKP Awang.
Ia juga menegaskan bahwa pihak kepolisian terus mengimbau masyarakat, terutama pengemudi kendaraan umum dan pribadi, agar lebih waspada di jalur menurun dan licin, serta memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan laik jalan sebelum berangkat.
“Kami minta seluruh pengemudi agar tidak memaksakan kecepatan tinggi di jalur rawan seperti Malangbong–Wado, apalagi saat kondisi hujan. Periksa rem, ban, dan sistem kemudi sebelum berangkat. Keselamatan adalah yang utama,” tegasnya.
AKP Awang menambahkan bahwa Polres Sumedang akan terus memperkuat patroli dan sosialisasi keselamatan berlalu lintas di wilayah rawan kecelakaan.
“Satlantas Polres Sumedang akan terus melakukan upaya preventif untuk menekan angka kecelakaan, termasuk patroli di jalur berisiko tinggi dan edukasi kepada pengemudi angkutan umum,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, AKP Awang mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi pelopor keselamatan di jalan raya.
“Mari kita jadikan keselamatan sebagai kebutuhan, bukan sekadar kewajiban. Jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas demi mencegah jatuhnya korban jiwa di jalan,” pungkasnya.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]