WAHANANEWS.CO, Sumedang - Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, bersama Kepala BPBD Kabupaten Sumedang Bambang Rianto dan jajaran, melakukan monitoring pengerukan sedimentasi tanah di aliran Sungai Cileuleuy.
Kegiatan tersebut berlangsung di RT 02 RW 09 Lingkungan Cirangkong, Kelurahan Cipameungpeuk, serta Desa Margamekar, Kecamatan Sumedang Selatan, Senin (15/12/2025).
Baca Juga:
Pelepasan Penyaluran Bantuan Logistik Dampak Longsor di Surian oleh Wakil Bupati Sumedang
Peninjauan dilakukan menyusul meningkatnya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir yang mengakibatkan aliran Sungai Cileuleuy menggerus pesawahan milik warga setempat.
Perubahan alur sungai akibat sedimentasi dan pengikisan kontur tanah dinilai berpotensi menimbulkan luapan air saat hujan deras.
Dalam tinjauannya, Wabup Fajar melihat langsung kondisi alur sungai yang tidak lagi lurus.
Baca Juga:
Wabup Sumedang: Mitigasi Harus Diperkuat dalam Penanganan Rumah dan PSU Pasca Bencana
Menurutnya, jika kondisi tersebut dibiarkan, air sungai berisiko meluap dan masuk ke area persawahan warga.
“Alhamdulillah hari ini kami melakukan penanganan mitigasi risiko di Sungai Cileuleuy antara Desa Cipameungpeuk dan Desa Margamekar. Aliran sungai yang tadinya lurus kini mulai berbelok-belok karena kontur tanah yang terkikis. Jika dibiarkan, saat hujan lebat airnya bisa mengalir ke sawah warga,” ujar Wabup Fajar.
Sebagai langkah cepat, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang melalui BPBD langsung melakukan pengerukan sedimentasi di tepian sungai menggunakan alat berat. Langkah ini diambil sebagai upaya darurat untuk meminimalisir risiko bencana.
Meski penanganan sungai idealnya dilakukan melalui koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Wabup Fajar menegaskan bahwa kondisi darurat menuntut respons yang cepat dan tepat.
“Bencana tidak mengenal waktu. Lebih baik kami mengambil langkah responsif secepatnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti sawah-sawah warga terendam air,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Fajar juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari BPBD, Camat, unsur Forkopimcam, Kapolsek, Danramil, hingga pemerintah desa yang terus melakukan pemantauan di lapangan.
Ia menambahkan bahwa ke depan masih diperlukan perbaikan sejumlah Tembok Penahan Tanah (TPT) di sepanjang aliran Sungai Cileuleuy guna memperkuat struktur bantaran sungai.
Selain penanganan fisik, Wabup Fajar kembali mengingatkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan, khususnya dengan tidak membuang sampah ke sungai.
“Salah satu persoalan utama kita masih sampah. Saya tidak akan pernah lelah mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini perlu terus dikaji dan disosialisasikan oleh Pak Camat dan Pak Lurah, terutama kepada warga dari hulu hingga hilir Sungai Cileuleuy,” pungkasnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]