Ia berharap melalui evaluasi ini dapat dilakukan perbaikan terhadap berbagai kekurangan, sehingga ke depan seluruh bayi yang lahir di Kabupaten Sumedang dapat langsung memperoleh empat dokumen kependudukan secara lengkap.
“Target kami tentu capaian 100 persen, sehingga setiap bayi yang lahir di Sumedang langsung mendapatkan empat dokumen kependudukan,” tambahnya.
Baca Juga:
Honor PPPK Paruh Waktu di Sumedang Masih Dalam Pembahasan
Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan inovasi Jampe Harupat.
“Saya menekankan agar komitmen kolaborasi dan perjanjian kerja sama yang telah terjalin tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga diimplementasikan melalui koordinasi dan komunikasi yang aktif serta intensif,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya kemudahan bagi bidan sebagai ujung tombak pelayanan, baik dari sisi sistem aplikasi maupun prosedur pelayanan yang harus sederhana, jelas, dan tidak menambah beban kerja.
Baca Juga:
Evaluasi Kinerja dan Pembinaan Pegawai Disdukcapil Sumedang Hadirkan Wakil Bupati
“Jaga kualitas data dan ketepatan waktu penerbitan akta kelahiran serta dokumen lainnya. Dokumen harus akurat dan cepat diterima masyarakat, karena kepercayaan dan kebahagiaan masyarakat adalah kunci keberhasilan inovasi ini,” tegasnya.
Wakil Bupati juga mendorong evaluasi secara berkala dan keterbukaan terhadap masukan dari bidan serta fasilitas pelayanan kesehatan sebagai dasar perbaikan kebijakan dan layanan ke depan.
“Penghargaan yang diberikan ini bukan semata-mata soal jumlah pelayanan, tetapi merupakan bentuk pengakuan atas dedikasi dan komitmen dalam mendukung tertib administrasi kependudukan sejak awal kehidupan. Saya berharap Jampe Harupat tidak hanya menjadi program unggulan, tetapi menjadi gerakan bersama untuk tertib administrasi kependudukan,” pungkasnya.