Sementara itu, sambutan Bupati Sumedang yang disampaikan oleh Asisten Daerah (Asda) Administrasi Setda Sumedang, Budi Rahman, menegaskan bahwa Hari Disabilitas Internasional pertama kali dicetuskan pada 3 Desember 1992 melalui resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap berbagai persoalan yang dihadapi penyandang disabilitas dalam aspek politik, sosial, ekonomi, dan budaya,” kata Budi Rahman.
Baca Juga:
Proses Akhir Akuisisi Lahan di Makkah, Indonesia Siap Bangun Kampung Haji
Ia menyampaikan bahwa tema Hari Disabilitas Internasional Tahun 2025 adalah “Penguatan Koordinasi dan Sinergitas Program Lintas Sektor untuk Peningkatan Peran Disabilitas yang Inklusif”.
Tema tersebut menegaskan bahwa pemenuhan hak dan peningkatan peran penyandang disabilitas tidak dapat dilakukan secara parsial atau sektoral, melainkan melalui kerja bersama yang terkoordinasi dan saling menguatkan.
“Secara yuridis dan moral, komitmen negara telah ditegaskan melalui berbagai regulasi, mulai dari Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas hingga Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016. Pemerintah daerah wajib hadir dalam memastikan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas secara utuh,” ujarnya.
Baca Juga:
Capaian SAKIP Dinsos Sumedang Raih Nilai A, Plh Kadinsos: Harus Dijaga dan Diimplementasikan Nyata
Namun demikian, ia juga mengakui bahwa tantangan di lapangan masih nyata, seperti keterbatasan akses pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan kesempatan kerja, serta masih adanya stigma sosial dan fasilitas yang belum sepenuhnya ramah disabilitas.
Budi Rahman menyambut baik kehadiran Agus Diono yang memberikan perspektif nasional dalam mendorong peningkatan peran dan peluang usaha bagi penyandang disabilitas.
“Ini menjadi penguatan penting bagi Kabupaten Sumedang untuk terus mendorong kebijakan yang berpihak pada kemandirian ekonomi penyandang disabilitas, bukan sekadar bantuan sesaat, tetapi akses yang berkelanjutan,” katanya.