“Program ini sangat luar biasa. Di saat masyarakat membutuhkan, provinsi hadir melalui pasar bersubsidi. Harapannya daya beli masyarakat tetap terjaga dan inflasi bisa dikendalikan,” jelasnya.
Agus menegaskan, Operasi Pasar Bersubsidi bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan wujud nyata kehadiran pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga, melindungi daya beli masyarakat, serta menciptakan ketenangan warga, khususnya menjelang momentum Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga:
Pelantikan Pengurus BWI Kabupaten Sumedang, Dorong Pengelolaan Wakaf yang Profesional dan Tertib
Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, menjelaskan bahwa paket sembako OPADI berisi beras, tepung terigu, minyak goreng, dan gula kristal putih.
“Kalau harga di pasaran itu kurang lebih Rp97.000, tapi di sini kita jual hanya Rp40.000, artinya dipangkas sekitar Rp56.000. Ini salah satu tujuan kami untuk menekan harga dan inflasi,” kata Fajar.
Menurutnya, program ini juga bertujuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga, khususnya bagi para ibu rumah tangga.
Baca Juga:
KPU Sumedang Gelar Pendidikan Pemilih Lewat E-Voting pada Pemilihan Ketua OSIS SMAN Rancakalong
“Kegiatan ini diinisiasi oleh Diskopindag, bekerja sama dengan kecamatan dan PT Bulog Provinsi Jawa Barat. Ini adalah kolaborasi yang kami ciptakan agar ke depan harga-harga bahan pangan di Kabupaten Sumedang tetap terjaga dan tidak terdampak inflasi,” pungkasnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]