WAHANANEWS.CO, Sumedang - Curah hujan yang tidak menentu dalam beberapa waktu terakhir membuat wilayah Kelurahan Talun Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang kembali dilanda ancaman longsor dan banjir.
Lurah Talun, Deni Irawan, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemetaan terbaru, puluhan rumah di empat RW berada dalam kondisi rawan longsor akibat kondisi tanah yang semakin terkikis di bantaran Sungai Cipeles, Rabu, (03/11/2025).
Baca Juga:
Forum Pondok Pesantren Gelar Musabaqah Qiro’atil Kutub Tingkat Kabupaten Sumedang 2025
Menurut Deni, pemetaan kerawanan ini dilakukan bersama camat, LPM, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta petugas pemantau sungai dari BBWS Cimanuk–Cisanggarung.
Ia menyebutkan, sketsa pemukiman rawan telah disusun secara rinci.
“Di RW 01 ada 18 rumah rawan longsor yang berada di bantaran sungai dengan jarak sekitar 10 meter dari aliran sungai. Di RW 03 ada 13 rumah rawan dan dua rumah sudah mengalami longsor dengan jarak 10–13 meter. Di RW 06 ada 10 rumah rawan dengan jarak 5–10 meter, dan di RW 05 ada 10 rumah rawan dengan jarak 3–10 meter,” jelas Deni.
Baca Juga:
Bupati Sumedang Apresiasi Capaian Kinerja Disdukcapil, Target Tahunan Terlampaui di Triwulan III
Ia mengatakan bahwa kondisi geografis Kelurahan Talun yang berada pada kawasan delta aliran Sungai Cipeles menuju Tegalsari membuat wilayah tersebut lebih rentan.
Surat Resmi ke BBWS: Ajukan Penanganan Boronjong dan Penataan Sungai
Deni Irawan menyampaikan bahwa ia telah mengirimkan surat resmi kepada Kepala BBWS Cimanuk–Cisanggarung pada 19 November 2025.