“Insya Allah dalam waktu dekat gamelan tersebut akan kembali disimpan di Museum Prabu Geusan Ulun sebagai benda heritage kebanggaan Kabupaten Sumedang,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini memberikan nilai tambah bagi upaya memperkuat tali kekeluargaan, persatuan, dan pembangunan Sumedang ke depan.
Baca Juga:
Kapolrestabes Medan Silaturahmi ke DPW NasDem Sumut : Sinergi Membangun Kota Medan yang Aman dan Harmonis
Mustikaningrat: Kembali ke Marwah Keluarga dan Amanah Wakaf
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pangeran Sumedang, Brigjen (Purn) TNI Hj. G.R.A.R.V. Mustikaningrat, menilai kegiatan ini sebagai awal pemulihan dan persatuan kembali keluarga besar Pangeran Sugih dan Pangeran Soeria Atmadja.
“Ini awal dari islah dan berkumpul kembali keluarga-keluarga dari Pangeran Sugih dan Pangeran Soeria Atmadja. Sebenarnya sudah dimulai sejak Maret 2024, namun karena kesibukan ketua tim, prosesnya tertunda,” tuturnya.
Baca Juga:
Pererat Kekompakan dan Kerjasama, Kapolrestabes Medan Silaturahmi ke Kantor MUI
Ia berharap proses islah ini mengembalikan marwah keluarga serta amanah untuk merawat dan mengelola aset wakaf yang selama ini banyak terbengkalai.
“Masih banyak aset yang harus diinventarisir dan dimanfaatkan bagi masyarakat, sesuai cita-cita Pangeran Aria Soeria Atmadja,” tegasnya.
Kemenag: Wakaf Harus Dikembalikan ke Kepentingan Publik